Makalah Pendidikan Karakter Terbaru

Makalah Pendidikan Karakter Terbaru



Makalah Pendidikan Karakter Terbaru


Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yg telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun Tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik dan tepat waktu.

Seperti  yg telah kita ketahui “Pendidikan Karakter” itu sangat penting untuk anak bangsa dari mulai dini. Semua akan dibahas pada makalah ini kenapa  Pendidikan Karakter itu sangat dibutuhkan dan layak dijadikan sebagai materi pelajaran.

Tugas ini saya buat untuk memberikan  penjelasan tentang keberadaan Pendidikan Karakter untuk kemajuan bangsa. Semoga makalah yg saya buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun  makalah ini. Oleh karena itu,  kritik dan saran yg sifatnya membangun sangat saya harapkan guna kesempurnaan makalah ini.Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pembina mata pelajaran Bahasa Indonesia Pak widi, dan  kepada pihak  yg telah membantu ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, saya sampaikan banyak terima kasih.


 Aceh, 27 Mei 2017


Penyusun


DAFTAR ISI

Kata Pengantar    ………………………………………………………......  i
Daftar Isi   ………………………………………………………………….  ii
Bab I  PENDAHULUAN   ………………………………………………...  1
1.1  Latar Belakang  …………………………………………………….....  1
1.2  Rumusan Masalah …………………………………………………....   2
1.3  Tujuan Masalah   …………………………………………………. ....   2
Bab II  PEMBAHASAN  ………………………………………………….   3
2.1  Pengertian Pendidikan Karakter ………………………………..........  3
2.2  Pengertian Beda Karakter dan Kepribadian …………………...........  4
2.3  Contoh Program Pendidikan karakter ………………………............  5
2.4  Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa…… 7
2.5 Pendidikan Karakter yg Berhasil……………………………………... 8
Bab III PENUTUP  ………………………………………………………... 11
3.1  Kesimpulan  ………………………………………………………...... 11
3.2  Saran  ………………………………………………………………..... 12
Daftar Pustaka   ……………………………………………………………. 13


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yg memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yg sangat penting..

Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yg menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yg bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yg beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yg Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yg demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut.
 Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali dalam penguasaan soft skill. Untuk itu penulis menulis makalah ini, agar pembaca tahu betapa pentingnya pendidikan karakter untuk semua orang, khususnya bangsa Indonesia sendiri.

B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yg akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Adapun beberapa masalah yg akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
  1. Apa pengertian dari pendidikan karakter itu?
  2. Apa pengertian dari beda karakter dan kepribadian?
  3. Bagaimana contoh program pendidikan karakter?
  4. Bagaimana peran pendidikan karakter untuk kemajuan bangsa?
  5. Bagaimana hubungan pendidikan karakter dengan keberadaban bangsa?
  6. Bagaimana gambaran dari pendidikan karakter yg sudah berhasil?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yg disusun oleh penulis di atas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui apa itu pendidikan karakter.
  2. Untuk mengetahui apa itu beda karakter dan kepribadian.
  3. Untuk mengetahui contoh program pendidikan karakter.
  4. Untuk mengetahui hubungan pendidikan karakter dengan keberadaban bangsa.
  5. Untuk mengetahui upaya-upaya dalam meningktakan mutu dari pendidikan karakter.
  6. Untuk mengetahui bagaiamana gambaran dari pendidikan karakter yg sudah berhasil.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Karakter.
Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yg lebih baik didalam masyarakat. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yg berhubungan dengan Tuhan Yg Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yg terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,budaya,danadatistiadat.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yg meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yg Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan sayal. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana, prasarana, dan, pembiayaan, dan, ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. “Pendidikan karakter yg utuh dan menyeluruh tidak sekedar membentuk anak-anak muda menjadi pribadi yg cerdas dan baik, melainkan juga membentuk mereka menjadi pelaku baik untuk perubahan dalam hidupnya sendiri, yg pada gilirannya akan menyumbangkan perubahan dalam tatanan sosial kemasyarakatan menjadi lebih adil, baik, dan manusiawi.”(Doni Koesoema A.Ed)

B. Pengertian Beda Karakter dan Kepribadian.
Kepribadian adalah hadiah dari Tuhan Sang Pencipta saat manusia dilahirkan dan setiap orang yg memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan sosial dan masing-masing pribadi. Kepribadian manusia secara umum ada 4, yaitu :
  • Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yg suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan, bos atas dirinya sendiri.
  • Sanguinis : tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka kejutan, suka sekali dengan kegiatan social dan bersenang-senang.
  • Phlegmatis :  tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan mendadak, teman bicara yg enak, menyukai hal yg pasti.
  • Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, Perfection, suka instruksi yg jelas, kegiatan rutin sangat disukai.
Saat setiap manusia belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahannya, serta memunculkan kebiasaan positif yg baru, inilah yg disebut dengan Karakter. Misalnya, seorang dengan kepribadian Sanguin yg sangat suka bercanda dan terkesan tidak serius, lalu sadar dan belajar sehingga mampu membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yg membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus, itulah Karakter. Pendidikan Karakter adalah pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu yg perlu dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya).

Karakter tidak bisa diwariskan, karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa ditukar. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu proses yg tidak instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yg tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari.Banyak saya perhatikan bahwa orang-orang dengan karakter buruk cenderung mempersalahkan keadaan mereka. Mereka sering menyatakan bahwa cara mereka dibesarkan yg salah, kesulitan keuangan, perlakuan orang lain atau kondisi lainnya yg menjadikan mereka seperti sekarang ini. Memang benar bahwa dalam kehidupan, kita harus menghadapi banyak hal di luar kendali kita, namun karakter Anda tidaklah demikian. Karakter Anda selalu merupakan hasil pilihan Anda.Ketahuilah bahwa Anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pribadi yg berkarakter, upayakanlah itu. Karakter, lebih dari apapun dan akan menjadikan Anda seorang pribadi yg memiliki nilai tambah. Karakter akan melindungi segala sesuatu yg Anda hargai dalam kehidupan ini.Setiap orang bertanggung jawab atas karakternya. Anda memiliki kontrol penuh atas karakter Anda, artinya Anda tidak dapat menyalahkan orang lain atas karakter Anda yg buruk karena Anda yg bertanggung jawab penuh. Mengembangkan karakter adalah tanggung jawab pribadi Anda.

C. Contoh Program Pendidikan karakter.
1. Lingkungan Sekolah:
v  Training Guru
Terkait dengan program pendidikan karakter disekolah, bagaimana menjalankan dan melaksanakan pendidikan karakter disekolah, serta bagaimana cara menyusun program dan melaksanakannya, dari gagasan ke tindakan.
Program ini membekali dan memberikan wawasan pada guru tentang psikologi anak, cara mendidik anak dengan memahami mekanisme pikiran anak dan 3 faktor kunci untuk menciptakan anak sukses, serta kiat praktis dalam memahami dan mengatasi anak yg “bermasalah” dengan perilakunya.
v  Program Bimbingan Mental
Program ini teruntuk menjadi dua sesi program :
Sesi Workshop Therapy, yg dirancang khusus untuk siswa usia 12 -18 tahun. Workshop ini bertujuan mengubah serta membimbing mental anak usia remaja. Workshop ini bekerja sebagai “mesin perubahan instant” maksudnya setelah mengikuti program ini anak didik akan berubah seketika menjadi anak yg lebih positif.
Sesi Seminar Khusus Orangtua Siswa, membantu orangtua mengenali anaknya dan memperlakukan anak dengan lebih baik, agar anak lebih sukses dalam kehidupannya. Dalam seminar ini orangtua akan mempelajari pengetahuan dasar yg sangat bagus untuk mempelajari berbagai teori psikologi anak dan keluarga. Memahami konsep menangani anak di rumah dan di sekolah, serta lebih mudah mengerti dan memahami jalan pikiran anak, pasangan dan orang lain.

B. Lingkungan Keluarga:
v  Membangun Karakter Anak Sejak Usia Dini.
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yg pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yg pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yg negatif dan pemahaman yg positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya.
Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yg tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yg Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yg terimplementasi pada kehidupan sosial.

D, Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa.
Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi perkembangan karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yg harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di masyarakat yg telah menjadi kesepakatan bersama. "Dari mana asalmu tidak penting, ukuran tubuhmu juga tidak penting, ukuran Otakmu cukup penting, ukuran hatimu itulah yg sangat penting” karena otak (pikiran) dan kalbu hati yg paling kuat menggerak seseorang itu ”bertutur kata dan bertindak”. Simak, telaah, dan renungkan dalam hati apakah telah memadai ”wahana” pembelajaran memberikan peluang untuk peserta didik untuk multi kecerdasan yg mampu mengembangkan sikap-sikap: kejujuran, integritas, komitmen,kedisipilinan,visioner,dankemandirian.Sejarah memberikan pelajaran yg amat berharga, betapa perbedaan, pertentangan, dan pertukaran pikiran itulah sesungguhnya yg mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan. Melalui perdebatan tersebut kita banyak belajar, bagaimana toleransi dan keterbukaan para Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, dan berbagai kritik saat itu. Melalui pertukaran pikiran itu kita juga bisa mencermati, betapa kuat keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk bersatu di dalam satu identitas kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak menjadi persoalan untuk mereka.

Karena itu pendidikan karakter harus digali dari landasan idiil Pancasila, dan landasan konstitusional UUD 1945. Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda” menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yg secara sosio-politis merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut lebih diperkuat lagi melalui arti simbol “Bhineka Tunggal Ika” pada lambang negara Indonesia.

Dari mana memulai dibelajarkannya nilai-nilai karakter bangsa, dari pendidikan informal, dan secara pararel berlanjut pada pendidikan formal dan nonformal. Tantangan saat ini dan ke depan bagaimana kita mampu menempatkan pendidikan karakter sebagai sesuatu kekuatan bangsa. Oleh karena itu kebijakan dan implementasi pendidikan yg berbasis karakter menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini. Hal ini tentunya juga menuntut adanya dukungan yg kondusif dari pranata politik, sosial,  dan,budayabangsa
“Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa” adalah kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yg terjadi. Oleh karena itu pendidikan harus diletakan pada posisi yg tepat, apalagi ketika menghadapi konflik yg berbasis pada ras, suku dan keagamaan. Pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihak yg cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pembiasaan berperilaku santun dan damai adalah refreksi dari tekad kita sekali merdeka, tetap merdeka. (MuktionoWaspodo)

E. Pendidikan Karakter yg Berhasil.
Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan SMP, yg antara lain meliputisebagaiberikut:
  •  Mengamalkan ajaran agama yg dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
  • Memahami kekurangan dan kelebihan dirisendiri.
  • Mematuhi aturan-aturan sosial yg berlaku dalam lingkungan yg lebih luas.
  • Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional.
  • .Menunjukkan sikap percaya diri.
  • Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis,dankreatif.
  • Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
  • Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yg dimilikinya.
  • Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mendeskripsikan gejala alam dan social.
  • Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab.
  • Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara kesatuan Republik Indonesia.
  • Menghargai karyaseni dan budayanasional.
  • Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik.Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dansantun.
  • Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat.
  • Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
  • Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesiadan bahasa Inggris sederhana.
  • Menguasai pengetahuan yg diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.
  • Memiliki jiwa kewirausahaan.
  • Menunjukkan sikap percaya diri.
Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yg dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa kategori yaitu:
Bangsa Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter melalui sekolah-sekolah, terutama Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena anak usia SMP sangat cocok untuk diberi pembelajaran tentang pendidikan karakter.

Guru adalah orang tua para siswa. Karenanya, Rosulullah melarang para orangtua (guru) mendoakan keburukan untuk anak-didiknya. Mendoakan keburukan kepada anak merupakan hal yg berbahaya. Dapat mengakibatkan kehancuran anak dan masa depannya.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yg mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak diragukan lagi kalau masa depan bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat besar untuk bangsa ini, negara kita akan semakin ketinggalan dari negara-negara lain.

B. Saran
Pemerintah harus selalu memantau atau mengawasi dunia pendidikan, karena dari dari dunia pendidikan Negara bisa maju dan karena dunia pendidikan juga Negara bisa hancur, bila pendidikan sudah disalah gunakan.

Selain mengajar, seorang guru atau orang tua juga harus mendo’akan anak atau muridnya supaya menjadi lebih baik, bukan mendo’akan keburukan untuk anak didiknya.
Guru harus memberikan rasa aman dan keselamatan kepada setiap peserta didik di dalam menjalani masa-masa belajarnya, karena jika tidak semua pembelajaran yg di jalani anak didik akan sia-sia. Semoga karya tulis dapat bermanfaat untuk kita semua, khususnya untuk pembaca. Amiiin..

DAFTAR PUSTAKA
  • http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakter-dalam-melengkapi-kepribadian/
  • http://www.pendidikankarakter.com/kurikulum-pendidikan-karakter/
  • http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/
  • http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikan-anak-usia-dini/

0 Response to "Makalah Pendidikan Karakter Terbaru"

Post a Comment