Pengertian Persepsi Menurut Para Ahli

Pengertian Persepsi Menurut Para Ahli

Pengertian Persepsi Menurut Para Ahli

Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagaiaspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi  mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli  telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi yaitu tanggapan (penerimaan)langsung dari  sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Sugihartono, dkk (2007:8) mengatakan bahwa persepsi yaitu kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia.

Persepsi manusia terbisa perbedaan sudut pandang dalam penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif maupun  persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata.

Walgito (2009: 70) mengatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Respon sebagai akibat dari persepsi bisa  diambil oleh individu dengan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang akan menbisakan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan.

Berdasarkan hal tersebut, perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus,hasil persepsi mungkin akan berbeda antar individu satu dengan individu lain.

Setiap orang mempunyai kecenderungan dalam melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya yaitu pengetahuan, pengalaman dan sudut pandangnya. Persepsi juga bertautan dengan cara pandang seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan cara yang berbeda-beda dengan menggunakan alat indera yang dimiliki, kemudian berusaha untuk menafsirkannya. Persepsi baik positif maupun negatif ibarat file yang sudah tersimpan rapi di dalam alam pikiran bawah sadar kita. File itu akan segera muncul ketika ada stimulus yang memicunya, ada kejadian yang membukanya. Persepsi merupakan hasil kerja otak dalam memahami atau  menilai  suatu  hal  yang terjadi di sekitarnya (Waidi, 2006:118).

Rakhmat (2007: 51) menyatakan persepsi yaitu pengamatan tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan  menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

Sedangkan, Suharman (2005: 23) menyatakan:“persepsi merupakan suatu proses menginterpretasikan atau menafsir informasi yang diperoleh melalui sistem alat indera manusia”. Menurutnya ada tiga aspek di dalam persepsi yang dianggap relevan dengan kognisi manusia,yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.

Dari penjelasan di atas bisa ditarik suatu kesamaan penbisa bahwa persepsi merupakan suatu  proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.

Syarat Terjadinya Persepsi

Menurut  Sunaryo (2005:98) syarat-syarat terjadinya persepsi yaitu sebagai berikut:
  • Adanya objek yang dipersepsi
  • Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi.
  • Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus
  • Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon.

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi 

Menurut Thoha (2008: 154), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu sebagai berikut:
  • Faktor internal: perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi.
  • Faktor eksternal: latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan  dan  kebutuhan  sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek.
Menurut  Walgito (2009:70) faktor-faktor yang berperan dalam persepsi bisa dikemuk akan beberapa faktor, yaitu:
  • Objek yang dipersepsi, Objek menimbulkan  stimulus  yang  mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus bisa datang dari luar individu  yang mempersepsi, tetapi juga bisa datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.
  • Alat indera, syaraf dan susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima  stimulus, di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk   mengadakan respon diperlukan motoris yang bisa membentuk persepsi seseorang.
  • Perhatian Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah utama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu sekumpulan objek. 
Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi individu berbeda satu sama lain dan akan berpengaruh  pada individu dalam mempersepsi suatu objek, stimulus, meskipun objek tersebut benar-benar sama.  Persepsi seseorang atau kelompok bisa jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain  sekalipun  situasinya sama. Perbedaan persepsi bisa ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan individu, perbedaan-perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi.

Proses Persepsi

Menurut Toha (2008:145), proses terbentuknya persepsi didasari pada beberapa tahapan, yaitu:
  • Stimulus atau Rangsangan: Terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan pada suatu stimulus/rangsangan yang hadir dari lingkungannya.
  • Registrasi: Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak yaitu mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syarat seseorang berpengaruh melalui alat indera yang dimilikinya. Seseorang bisa mendengarkan atau melihat informasi yang terkirim kepadanya, kemudian mendaftar semua informasi yang terkirim kepadanya tersebut.
  • Interpretasi: Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses interpretasi tersebut bergantung pada cara pendalaman, motivasi dan kepribadian seseorang.
  • Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan pengetahuannya.

0 Response to "Pengertian Persepsi Menurut Para Ahli"

Post a Comment