Sanggar Bahasa


" Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan sebagai ungkapan terima kasih, kami akan berikan 1 e-book mengenai usaha gratis untuk anda. Silahkan unduh disini atau disini "


Hakikat Sanggar Bahasa Dan Sastra Indonesia (Peran Pembelajaran Sanggar Bahasa)

Sanggar bahasa dan sastra Indonesia adalah kegiatan yang mempelajari, mengkaji, memproduksi, dan mengkreasikan bahasa dan sastra Indonesia dalam berbagai ragam dan tujuan. Kegiatan yang berkaitan dengan bahasa Indonesia misalnya majalah sekolah, majalah dinding, penyuntingan bahasa, kepewaraan, dan pidato. Kegiatan yang berkaitan dengan sastra Indonesia misalnya apresiasi puisi, apresiasi cerpen, drama radio, dan drama panggung.
Secara garis besar, fungsi sanggar bahasa dan sastra Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua fungsi: (1) sosial dan (2) personal atau individual. Sanggar bahasa dan sastra Indonesia berfungsi sosial: (a) menjadi alat pemersatu warga sekolah, (b) alat berkomunikasi, (c) alat edukatif. Dalam kaitannya dengan fungsi personal individual, sanggar bahasa dan sastra Indonesia berfungsi ekspresif, regulatori, referensial, heuristik, estetik, dan kreatif.
Ada berbagai tujuan sanggar bahasa dan sastra Indonesia. Tujuan ini meliputi aspek kognitif (pengetahuan), psikomotor (keterampilan), dan afektif (sikap). Tujuan ini dibedakan atas jangka pendek dan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek sanggar bahasa dan sastra Indonesia adalah membina siswa dan guru (atau warga sekolah lainnya) untuk mengetahui dan aktif dalam mengelola kegiatan bahasa Indonesia, misalnya majalah sekolah, majalah dinding, penyuntingan, kepewaraan, dan pidato. Selain itu, sanggar bahasa dan sastra Indonesia bertujuan untuk membina siswa dan guru (atau warga sekolah lainnya) untuk mengetahui dan aktif dalam mengelola kegiatan sastra Indonesia misalnya apresiasi puisi, apresiasi cerpen, drama radio, dan drama panggung.
Tujuan jangka panjang sanggar bahasa dan sastra Indonesia adalah sebagai sarana untuk menumbuhkan kreativitas, jiwa mandiri, kritis siswa dan guru (atau warga sekolah lainnya).
Sasaran pengelolaan sanggar bahasa dan sastra Indonesia adalah (1) siswa, (2) guru bahasa dan sastra Indonesia, (3) penutur asli bahasa Indonesia, dan (4) pemakai bahasa Indonesia sebagai bahasa asing.
Ruang lingkup kegiatan sanggar bahasa dan sastra Indonesia meliputi kegiatan produksi dan kreasi bahasa dan sastra Indonesia. Adapun materi sanggar meliputi (1) majalah sekolah, (2) majalah dinding, (3) penyuntingan bahasa, (4) kepewaraan, (5) pidato, (6) apresiasi puisi, (7) apresiasi cerpen, (8) drama radio, dan (9) drama panggung.

Kegiatan Belajar 2:
Aktivitas Produktif dan Kreatif dalam Sanggar Bahasa dan Sastra Indonesia  
Aktivitas produktif dan kreatif merupakan ciri khas sanggar bahasa dan sastra Indonesia. Aktivitas produktif dalam sanggar bahasa dan sastra Indonesia mengharuskan adanya aktivitas yang menghasilkan karya bahasa dan sastra Indonesia. Hasil ini harus bermanfaat baik bagi diri siswa, guru, kepala sekolah, pegawai sekolah, maupun masyarakat pada umumnya. Di dalam sanggar semua yang terlibat juga harus kreatif.
Orang-orang yang terlibat dalam sanggar bahasa dan sastra Indonesia harus kreatif. Mereka merupakan orang-orang kreatif yang mempunyai ide atau produk kreatif, selalu berproses kreatif dan terlibat dalam lingkungan kreatif.
Sanggar bahasa dan sastra Indonesia dikembangkan berdasarkan beberapa prinsip. Prinsip itu adalah (a) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta sanggar dan lingkungannya; (b) beragam; (c) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (d) relevan dengan kebutuhan kehidupan; (d) menyeluruh dan berkesinambungan; (e) belajar sepanjang hayat.
Dalam pelaksanaan sanggar bahasa dan sastra Indonesia menggunakan beberapa prinsip. Prinsip itu adalah (a) didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta sanggar untuk menguasai potensi yang berguna bagi dirinya; (b) dilaksanakan dengan menegakkan lima pilar belajar; (c) memungkinkan peserta sanggar mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta; (d) dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta sanggar yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat; (e) dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar; (f) dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan secara optimal.

0 Response to "Sanggar Bahasa"

Post a Comment